Langsung ke konten utama

Management Waktu mahasiswa

hmm,, ini sih masalah keseharian ku juga, tentang bagaimana seharusnya memanage waktu sebagai seorang mahasiwi nah... disini kawan kawan akan dapatkan tips tipsnya... :)

Yukk, kita baca bareng....!! :)

Saat ini banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang dilakukannya sudah memadai. Manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapatkan nilai yang baik. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa diantara mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah secermelang seperti ketika di SMA. Nilai A atau B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah satu jawabannya mungkin karena keterampilan belajar, termasuk manajemen waktunya, kurang efektif.

Kuliah di perguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di SMA, karena itu manajemen waktu yang ada mestinya turut disesuaikan. *hahaha ngasih tau diri sendiri*

Memang tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi semua orang dalam manajemen waktu, tetapi dengan mengenali diri sendiri dengan lebih baik kita dapat menentukan bagaimana akan mempergunakan waktu dengan lebih efektif. Patut pula diingat bahwa inti dari manajemen waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri.

Banyak orang menghabiskan hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang seakan tiada habisnya tetapi tidak mendapat capaian apapun karena kurang konsentrasi pada hal yang benar.
Semester ganjil (PTA) 2005/2006 telah berakhir dan semester genap (ATA 2005/2006) sudah dimulai. Mungkin sekaranglah waktu yang tepat untuk mulai melakukan majamen waktu yang lebih sesuai.

Siklus Manajemen Waktu

Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajeman waktu . Tahap pertama umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya tahap kedua adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana anda akan menghabiskan waktu. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini anda menilai seberapa baik anda menjalankan rencana, seberapa akurat anda membuat rencana, seberapa tepat kita menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana kita melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru.

Kuis Manajemen Waktu

Sebelum memulai melakukan manajemen waktu, ada baiknya anda evaluasi terlebih dahulu apa yang telah anda lakukan selama ini dengan menjawab pertanyaan berikut:
Pertama, lima kegiatan/aktivitas apa yang paling banyak menyita waktu (menonton tv, main PS, jalan-jalan ke mall, belajar, tidur, ngobrol, atau apa?).

Kedua, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
•    Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan waktu untuk belajar setiap minggu?
•    Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?
•    Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal semester?
•    Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?
•    Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?
•    Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan tugas/pr yang paling sulit?
•    Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam produktif setiap harinya?

Kalau jawaban pada kuis di atas lebih banyak “Tidak” daripada “Ya”, maka sudah saatnya melakukan manajemen waktu yang baru.

Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu

    Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan tujuan. Apakah anda punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka anda sudah bisa memulai membuat jadwal semester.

1.    Membuat Jadwal Semester

a.    Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester untuk mengetahui kapan kita membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan kapan kita punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya

b.    Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa penuh atau seberapa luang jadwal kita selama satu semester. Aktivitas non akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal yang ada.

Penting untuk diingat bahwa setelah mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, kita juga perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas mata kuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai  jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan.

2.    Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a.    Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan, atau menulis outline untuk makalah penelitian

b.    Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku ajar

c.    Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara konservatif.

Jika bisa menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang diperhitungkan, kita dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan hal lainnya, tetapi jika tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang telah direncanakan maka harus mengambil waktu dari kegiatan lain untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

d.    Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya jika melihat ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat.

Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.

3.    Jadwal Setiap Hari
a.    Tulis jadwal harian pada setiap pagi dengan kartu indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk  menandai tugas mana saja yang sudah diselesaikan. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman.

b.    Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang cukup banyak.

4.    Evaluasi Setiap Jadwal
a.    Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal

b.    Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?

Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik

Pada awal tulisan kita sudah mengidentifikasi lima kegiatan yang paling banyak menyita waktu. Nah, apakah kita siap untuk mengurangi atau mengganti aktivitas yang anda rasa dapat menggagalkan target belajar yang ada?

Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda menjadi efektif dan efesien.

1.   Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah kita termasuk seorang “night person” atau “morning person”? Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya

Apakah itu pagi (jika seorang “morning person”) atau malam hari (jika seorang “night person”) - memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat.

2.    Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan kita jadi lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada mempelajari subyek yang membosankan.

3.    Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya), carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.

4.    Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti kita harus belajar sepanjang waktu, karena kita harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup. Jadi, tidak ada salahnya jika berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan hobi yang lain.

5.    Usahakan punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu. Maksudnya, setiap kali mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, kita akan “mengambil” waktu tidur untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak efektif karena pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk mengerjakan tugas karena tubuh kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi kebutuhan tidur haruslah tetap diperhatikan.

6.    Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika kita menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf.

Jika menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil misalnya, jangan membaca sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar sendiri dari recorder hp.  

Nah, bagaimana? Selamat belajar dan semoga sukses!
:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

This is My ASSIGNMENT in ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES (ESP) [English Dept./VAB/I Made Sujana]

You can choose either: to design syllabus using an ESP approach                                 OR to write critical review on ESP theories or its application A. SYLLABUS DESIGN You have to do need analysis before designing syllabus by using competency/skill-based syllabus design on particular workplace (e.g. English for Secretary, English for Banking, etc.). The kind of English you choose at the same time becomes the title of your syllabus. The length of the paper is 10-15 pages (not including appendix) INTRODUCTION The importance of English Brief review of an ESP approach in syllabus design Method of doing needs analysis NEEDS ANALYSIS Target Group Responsibilities/Duties of the Target Group Translating the Duties into Communicative Needs Translating the Communicative Needs into Competency/Skill and Sub-skills Translation of the Competency into Materials SAMPLE OF THE SYLLABUS You have to write a sample of syllabus (at least for 5

Apa Itu Analisis SWOT......???

Saat kita mendengar kata intropeksi diri maka orang yang mengerti akan menyarankan kawan semua untuk mencoba sebuah tehnik yang biasa kita kenal dengan Analisis SWOT. Analisis SWOT adalah sebuah metode analisis tentang faktor internal dan eksternal secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman di masa yang akan datang serta dapat mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan. Contoh simpelnya ketika mencapai target / tujuan yang diharapakan, seperti lulus kuliah dengan nilai cumlaud atau bagaimana cara mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan.Dalam hal ini tentu kita membutuhkan sebuah analisis dan perencanaan yang baik agar target harapan kita dapat tercapai tepat waktu dan tepat sasaran. ^_^ Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menganalisis diri sendiri dengan menggunakan Analisis SWOT setelah itu baru dicari strategi yang harus di implementasikan. Kompon

Cross Cultural Understanding

In a culture we can find so many things that are called the features of Culture. The Feature of Cultures are : Behaviors. Adalah Tingkah laku atau perilaku dalam kehidupan masyarakat tersebut. Dan ini bisa menjadi sebuah cirri khas sebuah budaya itu eksis dan ada. Misal : Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang ramah-tamah. Habit Adalah kebiasaan yang dilakukan atau sering dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dan itu telah mendarah daging menjadi bagin kehidupan dalam masyarakat tersebut. Customs Artinya adalah adat. Merupakan suatu yang khusus atau cirri khas. Setiap budaya pasti memiliki cirri khas yang membedakan dengan budaya-budaya yang lainnya. Misalnya : Rumah adat,Tarian adat, Upacara adat dan lain sebagainya yang hanya dimiliki dan dikuasai oleh suatu budaya tertentu. Way of Life / Human life Artinya adalah setiap budaya dengan segala macam peraturan yang mengikat di dalamnya akan membentuk sebuah cara hidup